Wednesday, June 4, 2014

The Amazing of Rhythm



Judul               : The Amazing of Rhythm
Sutradara         : Rasyadan Muhammad
Produser          : Dinda Ainur Fajriati
Sinematografi   : Arga Prianggara
Penata Suara    : Emanuella Sunny
Editor               : Ali Musthafa Khairi
Genre               : Micro-Dokumenter
Format             : Digital (1.66:1, 1080p, 30fps)
Lokasi              : Bukit Waringin C 18/15 Bojonggede, Bogor

Ide       : Semua yang ada didalam alam semesta ini tidak dapat dilepaskan dari ritme, karena ritme adalah nafas kehidupan.
Tema : Tentang seorang komposer musik yang berpendapat bahwa ritme adalah unsur terpenting dari musik.

Sinopsis
Keberadaan musik hampir tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sejarah peradaban manusia, karena musik adalah bahasa kedua setelah bahasa lisan. Semua unsur bunyi dalam bahasa lisan ada di dalam musik yakni tinggi-rendah­ (tangga nada), ­panjang-pendek (ritme, irama dan tempo), keras-pelan (dinamik), dan sumber/warna bunyi. Dari keempat unsur tersebut seorang komposer musik yang telah memiliki banyak pengalaman di dalam berbagai bentuk komposisi dan permainan musik mengatakan bahwa unsur panjang-pendek atau yang dikatakan sebagai ritme adalah unsur terpenting dari sebuah musik, beliau adalah mas Sugeng. Menurut beliau unsur panjang-pendek atau ritme terkandung di unsur-unsur bunyi musik lainnya, oleh karena itu unsur bunyi musik tidak akan pernah terlepas dari apa yang dikatakan sebagai ritme.
***
Mas Sugeng saat ini tinggal di perumahan Bukit Waringin blok C 18/15 Bojonggede, Bogor bersama sang istri (Ita Burhan) dan satu anaknya (Rasyadan Muhammad). Mas Sugeng atau yang bernama lengkap Sugeng Pratikno adalah seorang lulusan jurusan Musik bidang studi komposisi di LPKJ (IKJ) dibawah bimbingan Slamet Abdul Sjukur (1978-1983). Saat kuliah maupun setelah lulus, mas Sugeng telah banyak mengerjakan berbagai karya musik untuk tari, teater, film dan puncaknya saat pementasan musik bambu Swaraning Pring tahun 2004 yang merupakan aplikasi dari teori sudut pandang dan teknik bermain yang telah beliau tekuni sejak lama.
***
Ritme dimulai dengan menggunakan waktu hitungan ketukan dalam hal ini adalah tempo yakni cepat atau lambatnya hitungan/ketukan. Ritme pada dasarnya hanya terdiri dari 2 macam hitungan yaitu hitungan 2 (genap) atau pendek dan hitungan 2 (ganjil) atau panjang. Misalnya hitungan 8 merupakan kelipatan dari hitungan 2 (2 2 2 2) atau penggabungan hitungan 2 dan 3 (3 3 2). Hitungan 4 (2 2), 5 (3 2), 6 (3 3 - 2 2 2), 7 (3 2 2), 9 (3 3 3 - 3 2 2 2) dan lain sebagainya. Hitungan semacam ini adalah hitungan yang dipakai dalam tala musik India dan sudah banyak komposer musik Barat menggunakan ini. Macapat Jawa juga menggunakan hitungan-hitungan tertentu dari masing-masing tembang, dimana dalam satu tembang terdiri dari sekian baris dan dalam tiap baris terdiri dari sekian suku kata, melalui bentuk yang sudah baku tersebut setiap orang bisa mengisi kata-kata yang sesuai dengan jumlah baris dan suku katanya.
***
Ritme 2 dapat dihasilkan dengan cara mengucapkan hitungan sa(tu) - d(ua) atau Tu-Wa Tu-Wa Tu-Wa terus menerus, dan akan kita rasakan bahwa hitungan Tu mendapatkan aksen yang lebih berat daripada wa. Aksen tersebut akan makin jelas terasa apabila kita tambahkan hitungan Tu dengan mengetuk meja atau benda lainnya dan menghitung didalam hati, maka kita telah membunyikan ritme 2 (genap). Sedangkan ritme 3 (ganjil) dilakukan dengan hal yang sama tapi dengan hitungan Tu-wa-ga. Hanya pada hitungan Tu (saTu) kita berikan aksen ketukan, maka terasa bahwa hitungan wa (dalam ritme 2) dan wa-ga (dalam ritme 3) berfungsi sebagai ISIAN dan hitungan Tu (saTu) sebagai DASAR.
Oleh karena itu didalam teknik bermain musik oleh mas Sugeng dibagi menjadi ritme dasar dan ritme isian. Berdasarkan cara hitungan ritme tersebut apabila diaplikasikan muncul teknik permainan dua-tangan, yaitu menggunakan kedua tangan kita untuk memainkan ritme. Tangan kiri sebagai dasar dan tangan kanan sebagai isian.
Teknik dasar-isian yang dimainkan dengan teknik dua-tangan bebas diaplikasikan pada sumber bunyi (alat musik) apapun, menggunakan kedua teknik tersebut apabila diaplikasikan pada sumber bunyi dengan nada-nada tinggi atau rendah yang disusun sedemikan rupa akan terbentuklah melodi. Dimana dalam musik dikenal selama ini bahwa melodi sengaja disusun menggunakan nada-nada dalam sebuah tangga nada tertentu dan terbentuklah sebuah melodi, dari sana dapat terlihat dengan sendirinya kalau ada unsur ritme didalamnya. Hal menarik lainnya kalau sebuah susunan ritme yang dimainkan lebih dari satu orang, maka munculah sebuah permainan ritme saling isi (interlocking) dimana ritme dipecah dimainkan beberapa orang sebagai dasar dan sebagian lainnya isian.
***
Tuhan Maha Besar, Tuhan Maha Pencipta alam semesta yang berjalan dalam ruang dan waktu. Peredaran planet-planet, bumi, bulan, matahari, bintang-bintang dalam sebuah Irama Yang Agung. Siang berganti malam, terang berganti gelap, susah senang silih berganti, siklus kehidupan, detak jantung, aliran darah, peredaran nafas, semua adalah irama kehidupan dalam harmoni Ritme yang Mengagumkan (The Amazing of Rhythm). Semua yang ada didalam alam semesta ini tidak bisa melepaskan diri dari ritme. Ritme adalan nafas kehidupan.
***


Treatment menyusul…

No comments

Post a Comment

© アダン
Maira Gall