Sunday, December 11, 2011

Penjelasan

Semenjak beranjak dewasa aku mulai egois dengan dunia luar. Entah karena kejadian apa aku menjadi anak kurang pergaulan seperti ini. Dalam pikiranku, terasa nyaman berada di dalam rumah melakukan aktivitas-aktivitar yang menurutku berguna. Melihat dunia luar khususnya lingkungan tempat tinggal ku, anak-anak yang berubah menjadi dewasa. Sepertiku. Tapi tidak sempurna seperti diriku, sebagian mereka mulai memasuki dunia pergaulan bebas yang banyak orang tahu, itu nakal. Haha.. Aku tertawa dalam hati, melihat tingkah laku mereka dan diriku. Aku seakan ragu, apakah pertumbuhan yang aku lalui dengan lingkungan sekitarku sehat secara akal? Sehat secara sosial? Apakah berdosa menurut agama? Hah.. Aku tidak tau. Hanya Allah yang tahu.
Tapi dibalik kehambaran ini. Aku tetap membangun diriku secara mandiri. Di kamarku penuh dengan buku-buku yang isinya berpemikiran dewasa. Didalam kamarku dan rumahku aku terus belajar. Sedikit sekali aku mengeluarkan kemampuan ku diluar, bukan bermaksud sombong atau pelit. Ya wong aku maunya gitu.. Haha
Aku terus berdoa dan beribadah kepada-Nya. Aku terus mempelajari berbagai falsafah dan pemikiran yang ada di dunia ini. Tapi aku tahu diri, diriku hanya untuk Allah dan Muhammad saw.
Nah kawan, aku bercerita disini hanya untuk kalian tahu aku hanya manusia biasa. Yang bisa salah, bisa berdosa, bisa mati kapanpun. Aku hanya hidup untuk kebaikan semampuku, kepada siapa saja. Untuk ilmu. Untuk agama. Untuk hiburan. Untuk mencintai. Untuk segala sesuatu tentang kebenaran. Untuk cerita perumpamaan kalian semua. Menurutku.

Tuesday, December 6, 2011

Legenda 47 Ronin

Pada awal abad ke delapan belas, tinggalah seorang Daimyo bernama Asano Takami no Kami. Ia adalah kaisar istana Ako di Propinsi Hiarama. Seorang perwakilan dari istana Mikado dikirim untuk menghadap Shogun di Yedo, Takumi no Kami dan bangsawan lainnya Kamei Sama dipilih untuk menerima dan menyediakan sebuah penyambutannya, dan seorang pejabat tinggi bernama Kira Kotsuke no Suke, ditunjuk untuk mengajari mereka tentang upacara yang tepat untuk menyambut peristiwa tersebut. Kedua bangsawan tersebut terpaksa pergi ke istana setiap hari untuk mendengarkan petunjuk-petunjuk dari Kotsuke no Suke. Akan tetapi, Kotsuke no Suke adalah seseorang yang tamak akan uang dan ia sangat memperhitungkan hadiah yang selalu dibawa oleh kedua bangsawan tersebut atas petunjuk yang mereka dapatkan, karena sudah menjadi sebuah kebiasaan untuk menghargau waktu yang ada. Karena hadiah yang mereka bawa hanyalah barang-barang biasa dan tidak bernilai sama sekali, Koysuke no Suke tidak menyukai mereka, tapi ia tidak terlalu mengambil hati akan hal tersebut dan malah menjadikan mereka sebagai bahan olok-olokan. Takumi no Kami mampu menahan emosi karena ia melakukan semua ini berdasarkan ketaatannya untuk menjalankan tugas dan kewajibannya, dan ia dapatkan dengan penuh kesabara, tapi Kamei Sama yang tidak bisa mengendalikan emosinya, menjadi sangat geram akan hal tersebut, dan berniat untuk membunuh Katsuko no Suke.

Monday, December 5, 2011

"Meraih Mimpi"


Kamal Ibrahim
Akbar Faisal M.
Akbar Ramadhan

De'Mission
KHALIFAH

directed by : Rasyadan Muhammad

"Meraih Mimpi" - part 1


Tentang 3 orang sahabat yang bermimpi untuk menjelajahi dunia untuk menemukan sebuah negara yang masyarakat didalamnya dapat hidup bebas, dan pada suatu saat meraka kembali berkumpul. Mereka, yang jalan mimpinya diberikan oleh tuhan berbeda-beda akhirnya dapat meraih mimpi mereka untuk mengelilingi dunia. Dan mencari mimpi mereka akan negara kebebasan itu, walau sampai keujung dunia pun. Akan mereka lakukan. Lalu waktu dan keajaiban akan mimpi itu membawa mereka menuju kedalam sebuah tanah, sebuah harapan, sebuah doa. UNIVERSAL

Monday, November 21, 2011

Moon Over My Obscure Little Town

Stranger
Stranger
Someone stranger
Standing in a mirror
I can't believe what I see
How much love has been taken away from me

My heart cries out loud
Everytime I feel lonely in the crowd
Getting you out of my mind
Like separating the wind from the cloud

Afraid
Afraid
I'm so afraid
of losing someone I never have
Crazy oh crazy
Finding reasons for my jealousy

All I can remember
When tou left me alone
Under the moon over my obscure little town
As long as I can remember
Love has turned to be as cold as December

The moon Over My Obscure Little Town
The moon Over My Obscure Little Town

*from "Padang Bulan" novel by Andrea Hirata

Barisan

Sederet pagar yang tak terbendung
Tersusun rapi dan kokoh
Tiadalah kami menengok ke belakang
Karena hati penuh gejolak perang

Suatu hal yang sangat membanggakan
Di jalan-Nya kami berbaris
Dalam perintah-Nya kami bersatu
Membentuk suatu benteng yang tak terpecahkan

Lalu kenapa kalian hanya berkata
Mengatakan apa yang tidak kalian katakan
Mengapa mereka terus berpaling
Berpaling untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka

Memadamkan cahaya kebenaran kalian sendiri
Dengan ucapan dingin kalian
Dugaanku kalian hanya membual
Sementara kami yang berbaris disini

Laksana pasukan muslimin di perang badar
Mencari kemenangan dengan pengorbanan
Menuju hal-hal yang kalian mimpikan
Dengan tasbih yang terus terucap kepada-Nya sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

Sampai ke ujung dunia pun kami berbaris
Dalam ruang waktu dunia dan akhirat

Kami berbaris

Dengan segala keterbatasan, kami terus berjalan
Satu kesatuan persatuan

Kami berbaris

Membentuk barisan nan indah tak terperi
Aku melihatnya didalamnya
Bagaikan koloni pasukan semut
Bersama sang pemimpin

Mereka berbaris
Kami pun berbaris
Dalam satu garis
Kami pun mengiris

Catur

Membuka kehidupan yang sengit
Membentuk pertahanan yang kokoh
Kadang tipu muslihat tampak secara tak sadar
Demi menuju kemenangan yang pedih

Pengorbanan pasukan kecil
Sampai perwira-perwira berpangkat tinggi
Hanya untuk membuka jalan
Menuju kemenangan

Tapi apa sebenarnya tujuan perjalanan ini
Bukankah menyakitkan merelakan kematian
Kepada seluruh kekuatan yang dimiliki
Hanya untuk melindungi raja yang gendut, bodoh, lambat, tetapi terlihat bijak

Si botak ini, dalam pasukan kami semua kembar delapan, gundul semua
Dia selalu menjadi tumbal, hanya untuk melindungi petingginya
Terlihat tidak berguna, tapi merekalah yang paling penting di medan tempur ini
Bahkan kenaikan pangkat dapt ia dapat apabila salah satu mereka menjadi pemenang

Sampai di ujung pintu medan tempur lawan

Saturday, October 8, 2011

Mimpi

Diriku terdiam melihatmu
Terhenyak akan khayalan imajinasiku
Tentang suatu hal untukmu
Bagi rasa yang tak pernah terjawab olehku

Ingin cepat rasanya ini semua berlalu
Untuk sesuatu hal yang kumimpikan
Untukmu, untuk mereka, untukku
Menggapai mimpi kita citakan bersama

Bolehlah mereka bersuka hati memimpikan suatu hal
Tapi aku disini, bersamamu
Tak kan kulupakan perjalanan kita bersama
Meraih masa depan masa yang gemilang

Melewati batas-batas langit yang terbentang
Penuhkan euforia kasih sayang diantara kita
Tuk meraih ikatan yang suci
Walaupuh hal itu hanyalah mimpi
© アダン
Maira Gall