Wednesday, May 21, 2014

Cerita di dalam Film Pendek


            Kunci dari sebuah skenario cerita film pendek yang baik adalah bagaimana menemukan cerita yang penuh emosional dan tentunya menarik. Keterbatasan sebuah medium film pendek menuntut seorang penulis skenario didalam film pendek untuk mengembangkan dirinya dan mencari ide cerita yang dapat memberikan penonton filmnya sebuah perjalanan kehidupan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

            Untuk menemukan sebuah ide cerita yang menarik dan penuh emosional kita harus membuka wawasan kita lebih jauh. Bagaimana apabila kita akan membuat cerita tentang sesuatu hal atau fenomena di sekitar kita. Penulis cerita juga harus melakukann apa yang disebut sebagai riset. Apabila kita mengangkat tentang cerita tentang isu perpolitikan, kejahatan, percintaan, lingkungan alam, dan lain sebagainya. Penulis skenario harus melihat dan terjun langsung ke dunia yang akan dia buat ceritanya, bagaimana seorang penjahat berpikir dan bagaimana para penegak kebenaran atau polisi mengungkap kebenaran.

            Mengangkat ide cerita yang berasal dari apa yang kita ketahui dan hal apa yang paling dekat dengan diri kita juga merupakan kunci membuat sebuah cerita yang menarik. Selain itu setelah kita menemukan ide yang kita katakana menarik melalui pertanyaan yang kita ajukan kepada diri kita sendiri seperti apakah cerita ini disukai penonton? Apa yang akan kita lakukan apabila menghadapi sebuah masalah atau koflik yang ada didalam cerita? Tanyakan ke diri anda apa yang terjadi apabila hal tersebut terjadi dengan diri kita.

Monday, May 12, 2014

Film Pendek



Sejarah
            Era film bisu pada awalnya berkembang dengan durasi pendek (2-3 menit), dimana film menggambarkan tentang kehidupan keseharian dan masih menggunakan kekuatan visual untuk bertutur. Namun seiring berjalannya waktu, karena sifat alamiah manusia yang selalu menuntut lebih dari yang sudah ada, muncul lah film-film berdurasi panjang. Para penulis cerita film pada waktu itu mengambil referensi dari novel dan cerita teater. Salah satunya pada film George Melies “A Trip to the Moon”, film tersebut adalah rekaman gambar atas kejadian dan peristiwa yang terjadi di atas panggung teater.
            Pada era keemasan Hollywood, dampak dari film-film seperti The Birht of Nation oleh D.W. Griffth telah memberikan dampak yang sangat besar bagi sejarah perfilman dunia. Oleh karena itu Hollywood yang sekarang kita kenal sebagai industri film terbesar dan tersukses di dunia, telah membuat berbagai macam sistem dalam mengelola produksi, distribusi dan eksebisi film-film mereka. Tahun 1917-1948 lahirlah sistem studio Hollywood. Sistem studio telah membuat sebuah sistem untuk meningkatkan produktivitas film-film mereka, kita kenal sebagai One Years Plan. Disamping memproduksi film-film panjang atau feature, sistem studio Hollywood juga melihat peluang besar yang dihasilkan dari film pendek. Menurut mereka membuat film pendek sangatlah murah, karena tidak memerlukan lokasi yang begitu besar dan mahal, tidak memerlukan peralatan yang banyak, dan hanya memerlukan kru yang sedikit.
            Namun pada tahun 1927 dan setelahnya, bersamaan dengan munculnya teknologi film bersuara dan juga sudah berwarna. Sistem studio berhenti memproduksi film pendek, dan lebih berkonsentrasi pada film-film panjang. Memasuki tahun 1950 dimana televisi muncul, akibatnya produksi film-film pendek dan pemutarannya di bioskop telah menurun atau bahkan menghilang. Beberapa film pendek telah masuk kedalam industri pertelevisian yang diatur dengan sistem rating dan share sesuai selera masyarakat pada masa itu. Film pendek pada saat itu untuk beberapa saat telah menghilang.

Wednesday, May 7, 2014

Analisa Form dan Style Les Choristes




Sinopsis

            Seorang pemusik dan komposer yang gagal dalam hidupnya Clement Mathieu datang ke sebuah sekolah untuk anak-anak kebutuhan khusus bernama Fond de L’etang, disana dia berkerja sebagai pengawas asrama. Rachin kepala sekolah tersebut memiliki metode pembelajaran yang kurang baik menurut Mathieu, salah satu moto pembelajarannya adalah “Action-reaction”, oleh karena itu dia mencoba untuk merubah hal tersebut dengan mengajarkan anak-anak tentang musik dan membentuk sebuah paduan suara. Saat proses membuat paduan suara Mathieu menemukan seorang anak dengan bakat bernyanyi yang sangat baik yang bernama Pierre Morhange, anak tersebut memiliki Ibu yang cantik bernama Violette Morhange. Mathieu menyarankan Violette agar anaknya masuk ke dalam sekolah musik di Lyon.

The Journey of Sound


Judul film        : The Journey of Sound (2012)
Sutradara         : Muhammad Fajar Putranto

            Stasiun kereta api merupakan salah satu dari ruang publik tempat berlangsungnya aktifitas kehidupan. Aktifitas ini terbentuk dari ekologi ruang yang telah secara sadar maupun tidak, tercipta oleh berbagai macam unsur atau elemen didalam stasiun. Film ini mengangkat hal yang menarik dari elemen-elemen didalam stasiun kereta yakni bunyi dan tanda. Sebagaimana dengan judulnya The Journey of Sound yang berarti perjalanan sebuah bunyi, film ini oleh sutradaranya mencoba mengangkat keanekaragaman sebuah bunyi didalam sebuah permainan soundscape dan mengkolaborasikannya dengan bahasa gambar atau visual yang tercipta dari berbagai tanda didalam sebuah ruang stasiun menjadi sebuah permainan videoscape. Oleh karena itu sang sutradara mengatakan bahwa film ini adalah sebuah media refleksi soundscape menjadi videoscape, dimana komposisi bunyi yang tercipta dari sebuah ekologi divisualisasikan menjadi sebuah catatan tentang kultur masyarakat dalam budaya keseharian.

© アダン
Maira Gall