Kunci dari sebuah skenario cerita
film pendek yang baik adalah bagaimana menemukan cerita yang penuh emosional
dan tentunya menarik. Keterbatasan sebuah medium film pendek menuntut seorang
penulis skenario didalam film pendek untuk mengembangkan dirinya dan mencari
ide cerita yang dapat memberikan penonton filmnya sebuah perjalanan kehidupan
yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Untuk menemukan sebuah ide cerita
yang menarik dan penuh emosional kita harus membuka wawasan kita lebih jauh.
Bagaimana apabila kita akan membuat cerita tentang sesuatu hal atau fenomena di
sekitar kita. Penulis cerita juga harus melakukann apa yang disebut sebagai
riset. Apabila kita mengangkat tentang cerita tentang isu perpolitikan,
kejahatan, percintaan, lingkungan alam, dan lain sebagainya. Penulis skenario
harus melihat dan terjun langsung ke dunia yang akan dia buat ceritanya,
bagaimana seorang penjahat berpikir dan bagaimana para penegak kebenaran atau
polisi mengungkap kebenaran.
Mengangkat ide cerita yang berasal
dari apa yang kita ketahui dan hal apa yang paling dekat dengan diri kita juga
merupakan kunci membuat sebuah cerita yang menarik. Selain itu setelah kita
menemukan ide yang kita katakana menarik melalui pertanyaan yang kita ajukan
kepada diri kita sendiri seperti apakah cerita ini disukai penonton? Apa yang
akan kita lakukan apabila menghadapi sebuah masalah atau koflik yang ada
didalam cerita? Tanyakan ke diri anda apa yang terjadi apabila hal tersebut
terjadi dengan diri kita.
Seorang penulis cerita yang baik
selalu menggunakan imajinasi, kreatifitas, dan kecerdasan emosinal yang dia
miliki. Sampai dimana apresiasi kita dalam suatu bentuk seni khususnya seni
bercerita didalam sebuah medium film pendek, yang dari sanalah imajinasi kita
berkembang berdasarkan kreatifitas kita dan juga didukung dengan kejeniusan si
penulis tentang wawasan kehidupan. Pembentukan apresiasi yang menyangkut ketiga
hal tersebut juga sangat dipengaruhi sudah sejauh mana kita sebagai penulis
cerita film pendek telah melakukan riset sebuah peristiwa.
Film sendiri adalah tentang
seseorang dan penontonnya yang melakukan proses identifikasi terhadap tokoh
yang ada didalam film karena rasa simpati. Bagaimana mereka ikut merasakan suka
dan duka dari tokoh yang ada didalam film. Oleh karena itu karakter sebuah
tokoh didalam film adalah kunci kesuksesan sebuah film. Sebuah karakter harus
memiliki tujuan yang jelas didalam film, dan bagaimana karakter tersebut
menyelesaikan konflik yang ditimbulkan oleh sebuah hambatan untuk mencapai
tujuannya tersebut.
Didalam film pendek yang baik hanya
ada seorang protagonis yakni tokoh utama yang sanggup menciptakan identifikasi
kepada penonton. Sementara antagonis yang didalam ilmu skenario film panjang
adalah tokoh yang secara aktif menghalang-halangi kehendak atas tujuan sang
protagonis tidak ada didalam film pendek. Didalam film pendek antagonis lebih
ke masalah yang dihadapi oleh protagonis yang harus dia selesaikan atau temukan
jalan keluarnya. Maka sekali lagi kekuatan karakter tokoh protagonis didalam
film pendek haruslah kuat tidak datar tetapi dimensional.
Tokoh-tokoh lainnya yang tidak
dominan atau mungkin tokoh utama juga harus diperlihatkan karakter-karakter
yang tidak terlihat seperti nama, kostum, make-up, properti, mimik wajah, dan
lain sebagainya. Hal tersebut ditujukan untuk memperlihatkan latar belakang si
tokoh yang dimana didalam film pendek sudah pasti tidak diceritakan. Unsur-unsur
mise en scene yang mendukung si karakter haruslah sangat kuat.
Koflik didalam film pendek adalah
perbenturan tokoh protagonis dengan permasalahan atau hambatan yang dia alami.
Dimana seorang tokoh didalam film harus memiliki tujuan yang jelas, tetapi
dihambat oleh sebuah koflik yang harus dia lalui. Dari sini dapat kita lihat
bagaimana film pendek itu dibangun oleh sebuah cerita yang baik dengan seorang
tokoh berkarakter dimensional dan memiliki permasalahan untuk mencapai
tujuannya. Ide-ide kreatif dikembangkan untuk bagaimana si penulis menciptakan
sebuah karakter yang dapat menarik penonton untuk menyukainya atau paling tidak
merasakan simpati untuk sang tokoh, lalu bagaimana imajinasi kita membentuk
sebuah konflik yang menarik dan penuh emosional.
Masyarakat umum yang dapat dikatakan
adalah mayoritas penonton film di bioskop, mereka datang ke bioskop untuk
mencari sebuah hiburan berupa perjalanan kehidupan yang tidak pernah mereka
alami dan perkirakan didalam kehidupan sehari-hari. Seperti apa yang telah
dikatakan Hitchcock bahwa drama kehidupan sehari-hari sudah cukup membosankan,
apabila film-film drama atau jenis lainnya memiliki hal yang serupa berarti
cerita didalam film itu sudah cukup dikatakan telah gagal. Seorang penulis film
pendek harus mengerti hal tersebut, film pendek tidak boleh membosankan tetapi
harus memberikan sesuatu yang paling tidak dapat dikatakan baru oleh para
penontonnya.
No comments
Post a Comment