Penamaan
sesuatu pada dasarnya adalah dasar dari segala ilmu pengetahuan. Sesuatu yang
kasat mata ataupun tidak pasti memiliki nama yang disebutkan melalui sebuah
bahasa, tujuannya agar makhluk hidup khususnya manusia dapat membedakan sesuatu
dengan sesuatu yang lainnya. Oleh karena itu dapat dilihat betapa pentingnya
sebuah nama dan proses penamaan tersebut serta bagaimana secara logika manusia
penamaan itu mutlak harus terjadi walaupun bisa jadi akan saling berbeda
pendapat.
Pendapat
Hermogenes menyatakan bahwa nama dari proses penamaan akan saling berbeda
antara daerah satu dengan yang lainnya. Hal tersebut timbul karena faktor
proposisi dan persetujuan sekolompok manusia tertentu. Gambaran manusia tentang
suatu hal akan selalu berbeda-beda, hal ini didasari perbedaan latar belakang
sosial dan budaya setempat. Maka dari itu gambaran atas suatu bentuk oleh
sekelompok manusia akan tercipta semacam persetujuan yang dari sana proses
penamaan sesuatu hal akan muncul.