Semenjak beranjak dewasa aku mulai egois dengan dunia luar. Entah karena kejadian apa aku menjadi anak kurang pergaulan seperti ini. Dalam pikiranku, terasa nyaman berada di dalam rumah melakukan aktivitas-aktivitar yang menurutku berguna. Melihat dunia luar khususnya lingkungan tempat tinggal ku, anak-anak yang berubah menjadi dewasa. Sepertiku. Tapi tidak sempurna seperti diriku, sebagian mereka mulai memasuki dunia pergaulan bebas yang banyak orang tahu, itu nakal. Haha.. Aku tertawa dalam hati, melihat tingkah laku mereka dan diriku. Aku seakan ragu, apakah pertumbuhan yang aku lalui dengan lingkungan sekitarku sehat secara akal? Sehat secara sosial? Apakah berdosa menurut agama? Hah.. Aku tidak tau. Hanya Allah yang tahu.
Tapi dibalik kehambaran ini. Aku tetap membangun diriku secara mandiri. Di kamarku penuh dengan buku-buku yang isinya berpemikiran dewasa. Didalam kamarku dan rumahku aku terus belajar. Sedikit sekali aku mengeluarkan kemampuan ku diluar, bukan bermaksud sombong atau pelit. Ya wong aku maunya gitu.. Haha
Aku terus berdoa dan beribadah kepada-Nya. Aku terus mempelajari berbagai falsafah dan pemikiran yang ada di dunia ini. Tapi aku tahu diri, diriku hanya untuk Allah dan Muhammad saw.
Nah kawan, aku bercerita disini hanya untuk kalian tahu aku hanya manusia biasa. Yang bisa salah, bisa berdosa, bisa mati kapanpun. Aku hanya hidup untuk kebaikan semampuku, kepada siapa saja. Untuk ilmu. Untuk agama. Untuk hiburan. Untuk mencintai. Untuk segala sesuatu tentang kebenaran. Untuk cerita perumpamaan kalian semua. Menurutku.
Tuesday, December 6, 2011
Legenda 47 Ronin
Pada awal abad ke delapan belas, tinggalah seorang Daimyo bernama Asano Takami no Kami. Ia adalah kaisar istana Ako di Propinsi Hiarama. Seorang perwakilan dari istana Mikado dikirim untuk menghadap Shogun di Yedo, Takumi no Kami dan bangsawan lainnya Kamei Sama dipilih untuk menerima dan menyediakan sebuah penyambutannya, dan seorang pejabat tinggi bernama Kira Kotsuke no Suke, ditunjuk untuk mengajari mereka tentang upacara yang tepat untuk menyambut peristiwa tersebut. Kedua bangsawan tersebut terpaksa pergi ke istana setiap hari untuk mendengarkan petunjuk-petunjuk dari Kotsuke no Suke. Akan tetapi, Kotsuke no Suke adalah seseorang yang tamak akan uang dan ia sangat memperhitungkan hadiah yang selalu dibawa oleh kedua bangsawan tersebut atas petunjuk yang mereka dapatkan, karena sudah menjadi sebuah kebiasaan untuk menghargau waktu yang ada. Karena hadiah yang mereka bawa hanyalah barang-barang biasa dan tidak bernilai sama sekali, Koysuke no Suke tidak menyukai mereka, tapi ia tidak terlalu mengambil hati akan hal tersebut dan malah menjadikan mereka sebagai bahan olok-olokan. Takumi no Kami mampu menahan emosi karena ia melakukan semua ini berdasarkan ketaatannya untuk menjalankan tugas dan kewajibannya, dan ia dapatkan dengan penuh kesabara, tapi Kamei Sama yang tidak bisa mengendalikan emosinya, menjadi sangat geram akan hal tersebut, dan berniat untuk membunuh Katsuko no Suke.
Monday, December 5, 2011
"Meraih Mimpi"
Kamal Ibrahim
Akbar Faisal M.
Akbar Ramadhan
De'Mission
KHALIFAH
directed by : Rasyadan Muhammad
"Meraih Mimpi" - part 1
Tentang 3 orang sahabat yang bermimpi untuk menjelajahi dunia untuk menemukan sebuah negara yang masyarakat didalamnya dapat hidup bebas, dan pada suatu saat meraka kembali berkumpul. Mereka, yang jalan mimpinya diberikan oleh tuhan berbeda-beda akhirnya dapat meraih mimpi mereka untuk mengelilingi dunia. Dan mencari mimpi mereka akan negara kebebasan itu, walau sampai keujung dunia pun. Akan mereka lakukan. Lalu waktu dan keajaiban akan mimpi itu membawa mereka menuju kedalam sebuah tanah, sebuah harapan, sebuah doa. UNIVERSAL
Subscribe to:
Posts (Atom)