Sejak pertama kali kelahirannya, film telah memiliki cameraman yaitu seseorang yang bertanggung jawab dengan alat kamera itu sendiri. Kemudian film atau cinema terus berkembang mengikuti zaman, di mana segala hal teknis pendukung dalam pembuatan film juga ikut berkembang. Cameraman berubah menjadi cinematographer, seorang sinematografer saat ini tidak hanya memiliki kemampuan yang baik dalam hal komposisi, cahaya dan hal fotografik lainnya. Seorang sinematografer juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin semua kru di dalam departemennya.
Sinematografi
berdiri di bawah ilmu fotografi, karena memang dasar dari ilmu teknik
sinematografi terdapat di fotografi. Perbedaannya hanya dalam satu hal yaitu
“gambar bergerak”, di mana fotografi menyampaikan sebuah pesan atau cerita
hanya melalui satu buah frame
sementara sinematografi melalui 24 gambar setiap detik (istilahnya dikenal
sebagai frame per-second). Banyak hal
di dalam sinematografi yang mendukung story
telling film yang akan dibuat, seperti pergerakan kamera, pencahayaan, depth of field dan lain sebagainya.
Permasalahan
besar industri film seperti Hollywood adalah bagaimana mereka membuat sesuatu
yang baru di setiap filmnya, baik dari segi naratif maupun teknik.