Stranger
Stranger
Someone stranger
Standing in a mirror
I can't believe what I see
How much love has been taken away from me
My heart cries out loud
Everytime I feel lonely in the crowd
Getting you out of my mind
Like separating the wind from the cloud
Afraid
Afraid
I'm so afraid
of losing someone I never have
Crazy oh crazy
Finding reasons for my jealousy
All I can remember
When tou left me alone
Under the moon over my obscure little town
As long as I can remember
Love has turned to be as cold as December
The moon Over My Obscure Little Town
The moon Over My Obscure Little Town
*from "Padang Bulan" novel by Andrea Hirata
Barisan
Sederet pagar yang tak terbendung
Tersusun rapi dan kokoh
Tiadalah kami menengok ke belakang
Karena hati penuh gejolak perang
Suatu hal yang sangat membanggakan
Di jalan-Nya kami berbaris
Dalam perintah-Nya kami bersatu
Membentuk suatu benteng yang tak terpecahkan
Lalu kenapa kalian hanya berkata
Mengatakan apa yang tidak kalian katakan
Mengapa mereka terus berpaling
Berpaling untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka
Memadamkan cahaya kebenaran kalian sendiri
Dengan ucapan dingin kalian
Dugaanku kalian hanya membual
Sementara kami yang berbaris disini
Laksana pasukan muslimin di perang badar
Mencari kemenangan dengan pengorbanan
Menuju hal-hal yang kalian mimpikan
Dengan tasbih yang terus terucap kepada-Nya sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Sampai ke ujung dunia pun kami berbaris
Dalam ruang waktu dunia dan akhirat
Kami berbaris
Dengan segala keterbatasan, kami terus berjalan
Satu kesatuan persatuan
Kami berbaris
Membentuk barisan nan indah tak terperi
Aku melihatnya didalamnya
Bagaikan koloni pasukan semut
Bersama sang pemimpin
Mereka berbaris
Kami pun berbaris
Dalam satu garis
Kami pun mengiris
Tersusun rapi dan kokoh
Tiadalah kami menengok ke belakang
Karena hati penuh gejolak perang
Suatu hal yang sangat membanggakan
Di jalan-Nya kami berbaris
Dalam perintah-Nya kami bersatu
Membentuk suatu benteng yang tak terpecahkan
Lalu kenapa kalian hanya berkata
Mengatakan apa yang tidak kalian katakan
Mengapa mereka terus berpaling
Berpaling untuk mencari jawaban dari pertanyaan mereka
Memadamkan cahaya kebenaran kalian sendiri
Dengan ucapan dingin kalian
Dugaanku kalian hanya membual
Sementara kami yang berbaris disini
Laksana pasukan muslimin di perang badar
Mencari kemenangan dengan pengorbanan
Menuju hal-hal yang kalian mimpikan
Dengan tasbih yang terus terucap kepada-Nya sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Sampai ke ujung dunia pun kami berbaris
Dalam ruang waktu dunia dan akhirat
Kami berbaris
Dengan segala keterbatasan, kami terus berjalan
Satu kesatuan persatuan
Kami berbaris
Membentuk barisan nan indah tak terperi
Aku melihatnya didalamnya
Bagaikan koloni pasukan semut
Bersama sang pemimpin
Mereka berbaris
Kami pun berbaris
Dalam satu garis
Kami pun mengiris
Catur
Membuka kehidupan yang sengit
Membentuk pertahanan yang kokoh
Kadang tipu muslihat tampak secara tak sadar
Demi menuju kemenangan yang pedih
Pengorbanan pasukan kecil
Sampai perwira-perwira berpangkat tinggi
Hanya untuk membuka jalan
Menuju kemenangan
Tapi apa sebenarnya tujuan perjalanan ini
Bukankah menyakitkan merelakan kematian
Kepada seluruh kekuatan yang dimiliki
Hanya untuk melindungi raja yang gendut, bodoh, lambat, tetapi terlihat bijak
Si botak ini, dalam pasukan kami semua kembar delapan, gundul semua
Dia selalu menjadi tumbal, hanya untuk melindungi petingginya
Terlihat tidak berguna, tapi merekalah yang paling penting di medan tempur ini
Bahkan kenaikan pangkat dapt ia dapat apabila salah satu mereka menjadi pemenang
Sampai di ujung pintu medan tempur lawan
Membentuk pertahanan yang kokoh
Kadang tipu muslihat tampak secara tak sadar
Demi menuju kemenangan yang pedih
Pengorbanan pasukan kecil
Sampai perwira-perwira berpangkat tinggi
Hanya untuk membuka jalan
Menuju kemenangan
Tapi apa sebenarnya tujuan perjalanan ini
Bukankah menyakitkan merelakan kematian
Kepada seluruh kekuatan yang dimiliki
Hanya untuk melindungi raja yang gendut, bodoh, lambat, tetapi terlihat bijak
Si botak ini, dalam pasukan kami semua kembar delapan, gundul semua
Dia selalu menjadi tumbal, hanya untuk melindungi petingginya
Terlihat tidak berguna, tapi merekalah yang paling penting di medan tempur ini
Bahkan kenaikan pangkat dapt ia dapat apabila salah satu mereka menjadi pemenang
Sampai di ujung pintu medan tempur lawan
Subscribe to:
Posts (Atom)